tokohyang memelopori perkembangan komik di jepang adalah tokoh yang memelopori perkembangan komik di jepang adalah Tokoh yang mempelopori perkembangan komik di Jepang adalah tokoh melopori perkembangan komik di Jepang adalah Tokoh yang melopori perkembangan komik di jepang adalah.. Tolong di jawab yh:) Organisasiyang dibentuk pada tanggal 20 Mei 1908 yang "Jimbron adalah seorang yang membuat kami takjub dengan tiga Budi Utomo merupakan organisasi pertama di Indonesia yang Topik: Membaca Terbatas Indikator: Peserta didik dapat Jepangterkenal dengan Japanese Miracle, sebuah masa penuh keajaiban dimana perkembangan ekonomi mereka mengalami pertumbuhan tiga kali lipat lebih be Menilik Perkembangan Media Online di Jepang dan Perannya dalam Menyebarkan Informasi di Negara yang Penuh Keajaiban itu Halaman 1 - Kompasiana.com Padatahun 1960-an cukup banyak karya komik yang dihasilkan sebagai perkembangan pasca Perang Dunia II, antara lain Angel's Hill, Captain Ken, Denko Ozma, Judo Boy, Seton's Wild Animals, Cyborg 009, The Legend of Kamui, Marude Dameo, Gum-gum Punch, Lupin III, Rantaro, Perman dan Tensai Bakabon. (4) Generasi 1970 - 1980 Gambar 17. Dilansirdari Ensiklopedia, Tokoh yang mempelopori gerakan kebangkitan rakyat di China ialah _tokoh yang mempelopori gerakan kebangkitan rakyat di china ialah _ Dr. Sun Yat Sen. Penjelasan. Kenapa jawabanya bukan A. Dr. San Min Chu? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan Banyakpengarang senior dan junior yang menghasilkan karya besar, namun untuk penelitian ini penulis menggunakan karya komikus Ghoso Aoyama dalam komik "Detective Conan" yang merupakan komik import berbahasa Jepang untuk menganalisa pengunaan bahasa slang di Jepang khususnya dikalangan remaja Jepang. WidodoNoor Slamet yang populer dengan nama Wid N.S. (lahir di Yogyakarta, 22 November 1938 - meninggal di Yogyakarta, 26 Desember 2003 pada umur 65 tahun) adalah pencipta tokoh komik Godam. Komik Godam diciptakan oleh Wid N.S. dalam kurun waktu tahun 1969 hingga 1980 sebanyak 15 judul. Tokohnasional Indonesia yang mempelopori perebutan kekuasaan politik serta militer di kota Solo dari tangan Jepang melalui perekrutan pemuda adalah . A. Letkol Barlian B. Letkol Sugiyono C. Letkol Slamet Riyadi D. Letkol A.J. Mokoginta E. Letkol Ahmad Husein Berikutadalah kunci jawaban dari pertanyaan "Negara yang mempelopori perkembangan komputer pada generasi kelima adalah?" beserta penjelasannya. Jepang; Kunci jawabannya adalah: B. China. Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia,Buku dan bahan ajar diperbaharui secara continue, Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran, Tanpa 10Tokoh Yang Mempelopori Adanya Internet Internet tidak hanya dirancang oleh satu orang atau satu tim pada satu waktu. Semakin banyak orang yang mencoba untuk mengupas kembali batas - batas tekhnologi informasi, mereka adalah sebagian besar yang memberikan konstribusi untuk pemahaman dan pengembangan dari apa yang banyak gunakan hari ini demi untuk mencapai tujuan dan memanfaatkan keuntungannya rb2h. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dari kalian pasti pernah atau sering membaca manga atau komik Jepang. Jepang merupakan salah satu negara yang memproduksi komik atau manga terbesar di dunia. Penjualan manga di Jepang per tahunnya dapat mencapai 500 juta manga dalam bentuk majalah, serta 450 juta dalam bentuk buku atau secara harfiah dapat diartikan sebagai lukisan bebas atau lukisan yang digambar semaunya tanpa tujuan tertentu. Ada tiga orang yang berkaitan langsung dengan sejarah manga, yaitu Kakuyu atau Toba Sojo, Katsushika Hokusai, dan Osamu dari Kakuyu atau dikenal juga dengan nama Toba Sojo, dia adalah seorang pendeta Budha yang hidup pada zaman Heian. Jadi, dia dulu sering melukis di gulungan kertas memakai kuas, dia kebanyakan melukis binatang seperti kelinci, kera, dan katak yang sedang melakukan aktivitas manusia, seperti kelinci yang sedang berenang, ada juga katak yang sedang bergulat. Gulungan Kakuyu yang berhasil ditemukan ini terdapat 4 buah gulungan, masing-masing dari gulungan tersebut berukuran panjang 30 cm dengan lebar 11,5 cm. Gulungan tersebut kemudian dinamakan "Choju-Giga", yang kemudian diadaptasi menjadi anime yang judulnya hampir mirip yaitu "Sengoku Choujuu Giga". Kemudian Katsushika Hokusai, yang merupakan seorang pelukis Ukiyo-E yang sangat terkenal. Ukiyo-E ini merupakan jenis lukisan yang terkenal pada zaman Edo antara tahun 1603-1867. Pada waktu itu Ukiyo-E disukai oleh semua kalangan, karena dianggap sebagai hiburan-yang berbentuk lukisan-yang menggambarkan kehidupan Ukiyo-E ini bermacam-macam, mulai dari manusia, hewan, kabuki, sampai gambar yang berbau erotis. Saking terkenalnya gambar-gambar Katsushika Hokusai pada zaman itu, akhirnya pada tahun 1814 dia menerbitkan buku yang diberi judul "Hokusai Manga". Di dalam buku tersebut terdapat sekitar 4000 gambar, sampai akhirnya buku tersebut dijuluki sebagai ensiklopedia manga dan dianggap sebagai buku pedoman sketsa pada waktu zaman modern, ada Osamu Tezuka yang dianggap sebagai pioneer untuk manga zaman modern. Dia dianggap sebagai pioneer karena memang dia yang mengawali berbagai hal dalam produksi manga modern. Osamu Tezuka merupakan orang pertama yang menggambar manga dengan bantuan beberapa asisten. Semua gambarnya dikerjakan oleh asisten kecuali pada bagian mata, karena dia percaya kalau bagian mata ini merupakan bagian yang paling penting. Mata merupakan bagian yang dapat menggambarkan kepribadian dari karakternya. Sistem produksi dengan menggunakan asisten tersebut akhirnya dapat menghasilkan seratus halaman perbulan. "Bagi saya, sumber rasa sakit terbesar saya adalah gambar-gambar saya. Saya sungguh tidak dapat menggambar. Saya menderita sekali karena gambar saya. " Ungkap Tezuka juga yang memperbaharui sistem panel yang terdapat pada manga, dia memperbaharuinya menjadi lebih dinamis. Garis-garis efek yang terdapat di manga juga ternyada dia yang mengembangkannya. Selain itu, dia juga yang mempelopori revolusi anime di Jepang, lewat anime pertamanya yang berjudul "Astroboy" yang pertama kali tayang pada tahun yang bilang bahwa Osamu Tezuka ini seperti Walt Disney-nya Jepang, karena memang pada kenyataanya Tezuka pada waktu kecil merupakan penggemar film-film Disney. Sampai akhirnya hal tersebut menjadi inspirasi untuk gambar-gambarnya Tezuka. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Manga merupakan istilah untuk komik Jepang. Berbeda dengan komik Amerika, manga biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji Jepang. Komik Jepang yang paling tua dan terkenal pertama kali ditemukan di gudang Shooshooin di Nara yang memperlihatkan berbagai ekspresi wajah manusia dengan mata yang keluar dan melorot dalam bentuk Fusakumen. Karya yang lain yaitu disebut Daidaron, menggambarkan mata yang terbelalak dan orang berjenggot. Selain itu pada langit-langit di Kondoo gedung utama kuil Buddha Hooryuuji pada abad ke-7 dan pada panggung bangunan Brahma dan Indra di kuil Tooshoodaiji pada abad ke-8, dimana dalam gambar komik ini terdapat unsur-unsur religius dan nilai-nilai tradisi. Sedangkan di gedung Phoenix kuli Byoodooin, tercatat arsitektur zaman Heian 794-1185, yang pada saat itu ditemukan sejumlah karikatur pengadilan rendah. Namun ada juga yang menyebut manga pertama kali muncul abad 12 pada akhir zaman Heian dimana manga generasi awal ini bertajuk “Choju Jinbutsu Giga” karya biksu Toba soojoo yang berisi berbagai gambar lucu hewan dan manusia. Manga yang dibuat banyak seniman ini memenuhi hampir semua persyaratan manga. Sederhana, memiliki cerita di dalamnya, dan memiliki gambar artistik. Pada pertengahan abad ke-12, terdapat gulungan surat bergambar yang terkenal yang disebut Shigisan Engi Emaki, yang menggambarkan gerakan yang dinamis. Dalam gambar tersebut terdapat sebuah adegan pendeta Buddha Myoren membuat sebuah panci ajaib terbang ke udara dan membawa gudang beras orang kaya ke puncak gunung. Sedangkan pada adegan lainnya, karung-karung beras terbang keluar dari gudang. Kemudian Bandainagon Ekotoba akhir tahun 1100-an memperlihatkan gerbang utama dari sebuah kuil terkenal yang sedang terbakar dengan ekspresi wajah dari sekitar seratus orang yang dikejutkan oleh api atau orang-orang yang melarikan diri, hal ini membuat adegan ini menjadi hidup dan membuat kita merasa ada diantara mereka. Kedua gambar ini termasuk ke dalam kategori cerita Kemudian pada zaman Kamakura 1185-1333 seiring dengan perkembangan agama Buddha, komik juga terlihat yaitu pada gulungan surat bergambar seperti Jigoku Zooshi dalam bentuk adegan gambar neraka dan Gaki Zooshi dalam bentuk adegan penderitaan, kedua surat bergambar ini memperlihatkan adegan yang berhubungan dengan kematian. Pada zaman Muromachi 1333-1568 ada contoh komik berbentuk cerita pendek yaitu Otogi Zooshi. Pada masa ini keberanian berimajinasi, daya pikir dan selera humor yang tinggi sudah terlihat jelas. Di zaman Edo 1603-1867, pertumbuhan kebudayan popular memberikan semangat baru dalam komik yang merebut daya tarik lebih besar dalam bentuk buku cetakan blok kayu, seperti pada lukisan Ootsure-e yang dibuat dengan tekanan kuas yang kasar, lukisan Toba-e dengan sindirannya terhadap manusia, dan lukisan paham Kuwagata Keisai 1764-1824 yang dikenal juga sebagai Kitao Masayoshi, serta Yamaguchi Soken 1759-1818. Sejarah komik Jepang seutuhnya berawal pada zaman Edo, ketika istilah manga komik Jepang pertama kali digunakan oleh pelukis Ukiyo-e grafis pahatan kayu yang terkenal yaitu Hokusai Katsushika. Ia memproduksi sebuah serial buku bergambar yang diterbitkan dalam 15 jilid antara tahun 1814 dan 1878. manga ini berisi lebih dari 4000 ilustrasi. Cara Hokusai menggambarkan gerakan badan manusia, dan pengamatan ilmiahnya tentang gerakan otot benar-benar terlihat alami dan nyata, seperti dalam komik Suzume Odori-zu Dancing Sparrow, Burung Pipit Sedang Menari, Jilid 3. Yari no Keiko-zu Spear Throwing Practice, Latihan Pada zaman showa 1926-1989 yang dikenal juga dengan abad manga anak-anak, dimana saat itu, manga mulai berkembang pesat. Pada tahun 1989 dalam selang waktu satu tahun telah diterbitkan sekitar 500 juta manga, 500 juta majalah manga bulanan, dan 700 juta majalah mingguan manga. Dari prestasi yang dicapai ini Jepang dapat dikatakan sebagai “Kerajaan Manga”, yang mulai bangkit dalam situasi setelah melewati masa perang lewat manga anak-anak. Sebelum dan selama Perang Dunia ke-II, para seniman lokal menggunakan The Japan Punch sebagai media penerbitan yang juga merupakan majalah komik dengan cerita humor yang dikelola oleh orang-orang Inggris yang tinggal di Jepang, meskipun awalnya The japan Punch muncul sebagai sindiran politik yang pada saat itu diawasi dengan ketat oleh pemerintah Jepang. Berkembangnya tekhnologi produksi manga pada pasca Perang Dunia ke-II tidak lepas dari peran serta komikus berbakat Osamu Tezuka 1928-1989. Tezuka mengubah wajah dunia manga pasca Perang Dunia ke-II secara radikal. Ia menggunakan gaya narasi yang unik dengan komposisi cerita menyerupai novel yang disebut dengan Story Manga komik naratif dengan alur cerita yang naik turun saat menuju klimaks cerita serta menggunakan tehnik-tehnik seperti pada pembuatan film, dengan sudut pengambilan gambar yang dinamis dengan penggalan-penggalan gambar yang tidak beraturan, yang sengaja didesain untuk menggambarkan urutan gerakan dan membangun ketegangan. Bunyi pun juga diungkapkan dengan huruf sebagai penggambaran aktifitas bisu dan emosi. Tezuka juga memperkenalkan sistem produksi manga yang baru, yaitu cara mempercepat produksi serta menjamin komik tradisional. Selama tahun 1960-an, seiring dengan meningkatnya pendapatan ekonomi Jepang, perusahaan penerbitan komik menyadari bahwa pasar untuk buku komik dan majalah komik telah berkembang dan jumlah komik pun meningkat. Pada tahun 1963, Tezuka membuat animasi televisi untuk pertama kalinya dan menjual karakter animasi tersebut untuk menutupi biaya produksi. Karya-karyanya yang sukses besar di luar negeri antara lain yaitu “Mighty Atom” Astro Boy dan “Jungle Emperor”. Tezuka juga memproduksi kartun versinya sendiri yang berjudul “Faust”, dan “Dostoyevki’s Crime and Punishment” yaitu menceritakan tentang kehidupan Buddha serta drama mengenai samurai. Kemudian karya Tezuka tersebut dibuat dalam lembaran komik yang sangat dihargai sebagai suatu karya seni. Populernya karya-karya Tezuka memacu munculnya banyak serial animasi yang berdurasi 30 menit, yang kebanyakan didasarkan pada serial yang diterbitkan majalah-majalah komik. Sejumlah film animasi telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing dan disiarkan di berbagai negara. Tezuka telah meletakkan pondasi bagi industri manga di Jepang pasca Perang Dunia ke-II dan merombak tradisi manga lama. Ia meninggal apada tahun 1989, dan untuk mengenang jasanya didirikanlah Manga Museum pada tahun 1994 di Tajarazuka. Dunia buku komik di Indonesia lebih familiar dengan karya para komikus asal Jepang. Komik populer asal ”Negeri Sakura”, seperti One Piece karya Eiichiro Oda, Naruto Masashi Kishimoto, atau Detective Conan Aoyama Gosho, sangat mudah dijumpai di rak toko buku. Booming komik Jepang berlangsung pada era 1990-an dan 2000-an. Komik Dragon Ball Akira Toriyama dan komik humor Doraemon Fujiko F Fujio menjadi primadona. Namun, jauh sebelum komik Jepang merajai pasar Indonesia, komik nasional pernah menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Sebut saja, komik Si Buta dari Gua Hantu karya Ganes Th, Jaka Sembung Djair Warni, atau Panji Tengkorak Hans Jaladara yang berjaya di era 1960 hingga 1970-an. Berikut sejumlah komik nasional yang pernah ada, mulai dari awal kemunculan, masa kejayaan, hingga hadirnya gawai sebagai medium. 1 2 Sejarah Komik Indonesia - 1 Daftar Isi - 3 Era Awal - 5 Put On 7 Sri Asih Raden Ahmad Kosasih 11 Putri Bintang dan Garuda Putih John Lo 15 Era Kejayaan - 19 Si Buta dari Gua Hantu Ganes Th 21 Jaka Sembung Djair Warni 25 3 Gundala Putra Petir Hasmi 29 Godam Wid NS 33 Sebuah Noda Hitam Jan Mintaraga 37 Panji Tengkorak Hans Jaladar 41 Era Indie dan Daring - 45 Si Juki Faza Ibnu Ubaydillah 47 Tahi Lalats/Mind Blowon Nurfadli Mursyid 51 4 Mengutip penelitian disertasi Marcel Bonneff asal Perancis pada 1972, perkembangan komik Indonesia diawali dengan kemunculan komik strip di koran-koran di tahun 1930-an. Perkembangan komik Barat membuat komikus Indonesia mulai mengindonesiakan tokoh-tokoh Barat pada 1950-an. Sejak saat itu, komik Indonesiapun mulai dikenal luas. Berikut sejumlah komik yang menjadi cikal bakal maupun idola di era awal popularitas komik Indonesia. Put On merupakan jenis komik strip yang dimuat di majalah mingguan Sin Po pada 1931-1960. Komik yang terbit seminggu sekali, yakni setiap Kamis, ini sempat berakhir bersamaan dengan tutupnya majalah Sin Po pada masa penjajahan Jepang sekitar tahun 1942. Namun, pada 1947, komik ini muncul kembali di majalah Pantja Warna yang menjadi penerus majalah Sin Po. 7 Put On bercerita tentang seorang pria Tionghoa berperawakan gendut yang berasal dari kelas menengah. Di komik ini, ia diceritakan sebagai seseorang yang lugu dan konyol. Ia tinggal bersama ibunya, Nek, dan dua adiknya, Tong dan Peng. Kadang dimunculkan juga beberapa teman baiknya, seperti A Kong, A Liuk, dan O Tek. Dalam kisahnya, Put On tetap melajang sampai kisahnya usai. Komik karya Kho Wan Gie ini diciptakan saat masyarakat peranakan Tionghoa di Indonesia mengalami kegelisahan karena rasa dilema dalam pencarian identitas. Put On pun hadir sebagai Tionghoa peranakan yang menganggap Indonesia sebagai tanah airnya yang sejati. Ia pun secara antusias berusaha menjadi Indonesia. Sedikit jenaka, ketika belajar menjadi Indonesia itu, Put On sering berakhir konyol. 8 Kho Wan Gie Kho Wan Gie juga berkarya dengan nama samaran Sopoiku, yang dalam bahasa Indonesia artinya ’siapa itu’. Dengan nama ini, ia semakin menegaskan keberadaannya dalam dunia komik Indonesia. Karyanya sebagai Sopoiku antara lain komik seri Nona A Go-Go, Lemot dan Obud, Agen Rahasia 013 Bolong Jilu, Dalip dan Dolop, serta Djali Tokcer. Kho Wan Gie pun tampil di majalah Ria Film dengan tokoh si Pengky, Varia Nada, dan Ria Remaja. 9 Komik Put On Klik foto untuk memperbesar 10 Komik Sri Asih merupakan karya Raden Ahmad Kosasih pada 1953. Komik ini pertama kali diterbitkan oleh penerbit Melodie Bandung pada 1 Januari 1954. Inspirasi kemunculan Sri Asih yang kebal berbagai senjata ini hampir sama dengan tokoh Putri Bintang, yakni dari Wonder Woman, superhero perempuan asal Amerika. 11 Perbedaan mendasar Sri Asih dan tokoh pahlawan perempuan super lainnya adalah penampilan. Ia ditampilkan menggunakan pakaian Jawa dengan atasan kemben dan bawahan jarik. Secara fisik, tampilannya hampir seperti tokoh wayang perempuan Jawa. Jika dalam kehidupan keseharian, Sri Asih berperan sebagai perempuan bernama Nani Wijaya. Nani bisa berubah menjadi Sri Asih jika mengucapkan kata ”Dewi Asih”. Keberhasilan tokoh Sri Asih yang bisa diterima banyak orang membawa kisah dari tokoh ini ke layar lebar. Film ini menjadi film superhero pertama di Indonesia yang diangkat dari komik Indonesia. Adapun komik Sri Asih yang sudah diterbitkan Sri Asih, Sri Asih di Singapura, Sri Asih di Surabaja, Sri Asih vs Mata Seribu, Sri Asih vs Komplotan Kawa-Kawa, dan Sri Asih Tertangkap. 12 Raden Ahmad Kosasih RA Kosasih adalah pria kelahiran Bogor, 4 April 1919, dan meninggal pada 24 Juli 2012. Karya-karya hasil RA Kosasih biasanya berhubungan dengan kesusastraan Hindu dan sastra tradisional Indonesia, terutama Jawa dan Sunda. Selain Sri Asih, karya RA Kosasih lainnya adalah Siti Gahara, Ramayana, dan Mahabharata. 13 Komik Sri Asih Klik foto untuk memperbesar 14 Putri Bintang merupakan komik yang menceritakan pahlawan perempuan super. Cerita ini mulai diciptakan pada 1954 oleh John Lo. Seri pertama yang diceritakan berjudul Terbongkarnya Rahasia Mr. Setan. Saat itu, komik ini diterbitkan oleh penerbit Melodie. 15 Putri Bintang hadir berpenampilan seperti pahlawan perempuan super asal Amerika, Wonder Woman, karya William Moulton Marston dan Harry George Peter. Namun, Putri Bintang tetap hadir membawa ciri khas lokal, yakni dengan keahliannya dalam bela diri. Dalam kehidupan sehari-hari, Putri Bintang merupakan perempuan bernama Yati Suryanegara. Kekasihnya juga merupakan pahlawan super yang dijuluki Garuda Putih. Putri Bintang dan Garuda Putih memiliki beberapa musuh, yakni Badut Elmaut, Mr Setan, dan Jenidrot. Eksistensi Garuda Putih dalam tokoh komik terkenal tidak berjalan lama, terutama setelah munculnya tokoh lain, seperti Gundala, Godam, dan Aquanus. 16 John Lo John Lo atau Djoni Lukman paling aktif berkarya pada 1930-1960. Ia digadang-gadang sebagai perintis pembuat komik wayang di Indonesia. Pria yang berasal dari Bandung ini menghasilkan berbagai komik bergenre silat ataupun bela diri. Selain Putri Bintang dan Garuda Putih, komik lainnya adalah Raden Palasara, Pendekar Piatu, dan Sri Asih yang merupakan kolaborasi bersama RA Kosasih. 17 Komik Puteri Bintang dan Garuda Putih Klik foto untuk memperbesar 18 Komik fisik Indonesia mencapai kejayaannya pada era 1960-an hingga 1970-an. Sejumlah karakter ikonik yang berjaya pada saat itu, seperti Si Buta dari Gua Hantu, Panji Tengkorak, hingga Gundala Putra Petir, bahkan masih dikenal masyarakat luas hingga saat ini. Saat itu, komik Indonesia beserta tokoh dan ceritanya memiliki ciri khas yang sangat digandrungi masyarakat. Berikut sejumlah komik dan karakter yang sangat populer di era kejayaan komik Indonesia. Si Buta dari Gua Hantu merupakan komik silat mahakarya Ganes Th yang mulai diterbitkan pada 1967. Karakter Si Buta yang bernama Barda Mandrawata adalah pesilat yang mengelilingi seluruh wilayah untuk membela keadilan. Dalam petualangan tersebut, Ganes menampilkan latar sejumlah daerah, antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. 21 Karya yang merajai jagat komik Nusantara ini kemudian dialihwahanakan menjadi film pada 1970. Pada dekade 1970-an, serial ini menjadi komik terlaris, sekitar eksemplar terjual habis. Ketika sutradara Lilik Sujio mengangkatnya ke layar lebar, Si Buta pun mencapai sukses bahkan melambungkan nama Ratno Timoer yang memerankan karakter Barda Mandrawata. Kedigdayaan komik ini disebabkan oleh kemampuan Ganes menciptakan lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga menampilkan jagat yang lengkap dalam setiap karyanya. Keseriusan Ganes dalam berkarya amat terasa dalam mendesain tokoh, menggambarkan lingkungan alam, bangunan, peralatan, dan kendaraan yang sesuai dengan latar etnik dan waktu yang dipilihnya. 22 Ganes Th Ganes Thiar Santosa yang terkenal dengan nama pena Ganes Th lahir di Tangerang, Banten, 10 Juli 1935. Dalam setiap karyanya, Ganes mampu menampilkan struktur sosial dan konsekuensi perbedaannya pada kehidupan warga, desain lingkungan, dan teknologi yang diciptakan masyarakat. Karya-karya lain yang menunjukkan kepiawaian sempurna Ganes sebagai komikus berperspektif sosial adalah Tuan Tanah Kedawung 1969 dan Si Djampang 1971 yang dibuat dengan latar belakang masyarakat Betawi tahun 1900-an. 23 Komik Si Buta dari Gua Hantu Klik foto untuk memperbesar 24 Jaka Sembung merupakan komik silat karya Djair Warni yang terbit pada dekade 1960-an dan 1970-an. Komik ini bercerita tentang sosok pendekar silat bernama Parmin dari Desa Kandang Haur yang berguru di perguruan silat Gunung Sembung sehingga mendapat julukan Jaka Sembung. Bersama rekan-rekannya, Jaka Sembung berjuang melawan musuh-musuhnya dan kolonialisme pada abad ke-17. 25 Awal kemunculannya, Jaka Sembung merupakan karakter dalam komik Bajing Ireng yang diterbitkan oleh penerbit Maranatha. Namun, seiring dengan kepopulerannya, Djair kemudian memperluas jangkauan dengan membuat sejumlah komik dengan tokoh sentral Jaka Sembung. Berkat kepopulerannya, Jaka Sembung juga diadaptasi ke film layar lebar. Cerita Jaka Sembung yang difilmkan ialah Jaka Sembung Sang Penakluk 1981, Si Buta Lawan Jaka Sembung 1983, Bajing Ireng dan Jaka Sembung 1983, serta Jaka Sembung dan Dewi Samudra 1990. 26 Djair Warni Ponakanda Djair Warni lahir pada 13 Juni 1949 di Cirebon, Jawa Barat, dan meninggal pada usia 67 tahun atau tepatnya 27 September 2016 di Jakarta. Komik pertama yang dibuatnya pada 1965 berjenis drama remaja, yakni Wajah Penuh Dosa dan Sambodana. Selain Jaka Sembung, komik lain yang diciptakan Djair antara lain Bajing Ireng, Bergola Ijo, Air Mata Kasih Tertumpah di Kandang Haur, Si Tolol, dan Si Bule. 27 Komik Jaka Sembung Klik foto untuk memperbesar 28 Gundala Putra Petir merupakan komik pahlawan super yang terbit pertama kali pada 1969. Gundala yang diciptakan Hasmi ini terinspirasi oleh desain postur dan kostum sosok The Flash, karangan Gardner Fox, diterbitkan DC Comics. Namun, tempat dan cerita komik diilhami oleh budaya Jawa, yakni Ki Ageng Selo, yang dikisahkan mampu menangkap petir dengan tangannya. 29 Gundala berkisah tentang seorang ilmuwan bernama Sancaka yang mendapat kekuatan dari raja Kerajaan Petir dan Kerajaan Bayu saat koma akibat sambaran petir. Kekuatan yang dimiliki Gundala ialah melontarkan petir dari telapak tangannya dan berlari secepat kilat. Diberkahi kekuatan tersebut, Gundala pun menjadi pahlawan super bertopeng dan menumpas kejahatan. Serial Gundala dibuat hingga 23 kisah. Penggarapannya dilakukan dalam rentang waktu 1969-1982. Kisah Gundala pernah difilmkan PT Cancer Mas Film pada 1982 dan dibuat ulang kembali oleh sutradara Joko Anwar pada 2019. 30 Hasmi Hasmi atau yang memiliki nama panjang Harya Suryaminata lahir di Yogyakarta pada 25 Desember 1946 dan meninggal di Yogyakarta pada 6 November 2016 atau pada usia 68 tahun. Hasmi merupakan komikus yang cukup produktif dengan menciptakan lebih dari 50 judul dan 200 jilid komik. Ini juga membuat Hasmi menciptakan karya terbanyak untuk komik pahlawan super di antara para penulis lain di Indonesia. 31 Komik Gundala Putra Petir Klik foto untuk memperbesar 32 Godam adalah judul komik superhero sekaligus tokoh imajiner mirip Superman yang diciptakan Wid NS pada 1968. Pahlawan super yang datang dari planet di luar Bumi itu bisa terbang dan pernah dalam beberapa edisi menjadi kebal terhadap senjata apa pun. 33 Pada masanya, penciptaan karakter pahlawan super dengan berbagai kelebihan itu merefleksikan pandangan Wid NS mengenai masyarakat masa depan dengan segala keruwetan moral yang terjadi. Oleh karena itu, tokoh Godam muncul sebagai pembela kebenaran yang bermodalkan kekuatan fisik dan nilai kebenaran. Selain itu, kemunculan karakter Godam juga memicu lahirnya tokoh serupa dari komikus lain. Salah satu yang paling mengemuka adalah Gundala Putra Petir karya Hasmi, yang merupakan sahabat dekat Wid NS. Dua komikus yang tumbuh bersama itu kerap mempertemukan Godam dan Gundala dalam karya mereka masing-masing. Merefleksikan dekatnya hubungan Wid dan Hasmi, pertemuan Gundala dan Godam juga selalu menampilkan kisah bahu-membahu memberantas kejahatan. 34 Wid NS Widodo Noor Slamet yang populer dengan nama Wid NS lahir di Yogyakarta, 22 November 1938. Wid belajar seni secara otodidak hingga menjadi seniman serba bisa, mulai dari melukis, menggambar komik, akting, juru rias, hingga musisi. Sejumlah komik dan karakter berpengaruh pada ranah komik pahlawan super ia ciptakan, yaitu Godam, Aquanus, dan Dahana. Tokoh-tokoh itu lahir pada 1968 dan diterbitkan sebagai komik oleh Penerbit Pradisa. 35 Komik Godam Klik foto untuk memperbesar 36 Sebuah Noda Hitam merupakan serial komik romantis karya Jan Mintaraga yang mulai diterbitkan pada 1968. Komik tersebut berkisah mengenai romansa kehidupan cinta remaja kelas atas di Jakarta. Salah satu tokoh paling populer di komik itu, Rio Purbaya, memengaruhi mode dan gaya hidup para remaja, termasuk kalangan artis. Tokoh lelaki dalam komik Jan Mintaraga identik dengan rambut gondrong, acuh tak acuh, dan agak sinis. Ia mengenakan jins belel, sepatu kets, menggelantungkan jaket, serta menyelipkan rokok di bibir. 37 Sementara karakter perempuan selalu digambarkan memiliki mata besar nan indah, dengan riasan dan tatanan rambut yang anggun. Ciri-ciri tersebut menunjukkan gaya menggambar Jan yang terpengaruh komik-komik Amerika. Melalui roman percintaan, Jan tidak sekadar ingin menciptakan bacaan remaja, tetapi juga menunjukkan ekspresi sosial yang lebih luas. Ia mengambil latar Jakarta sebagai kota metropolitan dengan ragam corak kehidupan warganya yang saat itu masih menjadi impian bagi warga-warga di daerah lain. Selain itu, roman-roman Jan juga menjadi senjata untuk mengekspresikan gagasan-gagasan yang dilarang pada masa Orde Lama karena dianggap kontrarevolusioner. 38 Jan Mintaraga Jan Mintaraga merupakan nama pena dari Suwalbiyanto, yang lahir 8 November 1942. Kisah yang ia buat pun kerap diinspirasi dari lagu Bob Dylan. Bahkan, salah satu judul komiknya, yakni Tertiup Bersama Angin 1967, diambil dari terjemahan lagu Bob Dylan, yaitu ”Blowing in the Wind”. Selain komik percintaan, Jan juga membuat beberapa komik laga, antara lain Indra Bayu, Runtuhnya Pualam Putih, Puri Iblis, Runtuhnya Puri Iblis, Macan Putih, dan Sepasang Gelang Mustika. 39 Komik Sebuah Noda Hitam Klik foto untuk memperbesar 40 Panji Tengkorak adalah tokoh pendekar bertopeng tengkorak yang mengembara dengan menyeret peti mati, yang menjadi bagian dari dinamika kehidupan remaja di era akhir 1960-an hingga awal 1970-an. Karakter ini diciptakan Hans Jaladara pada 1968 dan terus dikembangkan hingga menjadi serial komik yang terdiri dari lima jilid. Panji Tengkorak pun boleh disebut sebagai mahakarya Hans jika dibandingkan dengan karya populernya yang lain, seperti Walet Merah, Si Rase Terbang, serta Dian dan Boma. 41 Popularitas Panji Tengkorak membuatnya tidak hanya hadir dalam bentuk serial komik, tetapi juga difilmkan pada 1971. Film itu dibintangi oleh Deddy Sutomo sebagai Panji Tengkorak dan bintang Taiwan, Shan Kuang Ling Fung, sebagai Dewi Bunga. Mahakarya Hans itu muncul setelah Si Buta dari Gua Hantu karya Ganes Th menguasai jagat komik silat. Untuk mengikuti kesuksesan Si Buta, sebuah penerbit memesan kepada Hans untuk menciptakan karakter serupa. Hans sepakat, tetapi membuat sejumlah perbedaan, misalnya jika Si Buta berambut panjang, Panji Tengkorak berambut pendek; Si Buta mengenakan pakaian rapi dari kulit ular, sedangkan Panji berbaju compang-camping. 42 Hans Jaladara Hans Jaladara bernama asli Hans Rianto, lahir di Yogyakarta, 4 April 1947. Hans mulai membuat komik pada 1966, yaitu komik drama Hanya Kemarin. Namanya baru dikenal publik saat Panji Tengkorak diterbitkan UP Dwi Djaja pada 1968. Masa kejayaannya berlangsung hingga 1972. Pada puncak popularitasnya, ia mampu mendapatkan penghasilan fantastis, satu naskah komiknya menghasilkan 1 ons emas. 43 Komik Panji Tengkorak Klik foto untuk memperbesar 44 Setelah mencapai kejayaan pada 1960-an hingga 1970-an, komik fisik Indonesia malah meredup. Mendiang Djair Warni, pencipta komik Jaka Sembung berpendapat, industri penerbitan yang tidak mendukung menjadi salah satu penyebab Kompas, 2007. Namun, komik Indonesia mulai menggeliat di era 2000-an saat pemakaian internet meluas. Mereka bekerja secara independen, tidak bergantung pada penerbit besar, dan cenderung memproduksi serta menyebarkan karya dalam komunitas terbatas, termasuk lewat daring. Berikut beberapa komik indie sejak era 2000-an. Si Juki adalah karakter dalam komik DKV4 karya Faza Meonk yang mulai dibuat sejak 2011 secara daring. Penciptaan Si Juki berangkat dari kegelisahan Faza terhadap kurangnya karakter ikonik dan populer di masyarakat. Karena mendapat respon positif, Si Juki kemudian dibuat komik tersendiri dan mulai diproduksi dalam bentuk fisik atau cetak. 47 Komik ini bercerita tentang Si Juki yang memiliki sifat usil dan menyebalkan, namun selalu mendapat keberuntungan. Ide cerita yang diangkat merupakan isu sehari-hari yang sedang banyak dibicarakan seperti isu sosial hingga kesehatan di masyarakat. 48 Faza Meonk Faza Meonk yang bernama asli Faza Ibnu Ubaydillah ini lahir di Bandung pada 23 Agustus 1991. Faza mulai menggambar karakter Si Juki sejak ia kuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Dia juga mendirikan Pionicon Management yang merupakan manajemen untuk pengembangan karakter komik untuk berbagai bisnis seperti hiburan, penerbitan, perizinan, perdagangan, keuangan, pemasaran dan komunikasi. 49 Komik Si Juki Klik foto untuk memperbesar 50 Tahilalats atau Mind Blowon merupakan komik strip yang seluruh karyanya dibuat, ditulis, dan diilustrasikan oleh Nurfadli Mursyid. Komik ini juga dipublikasikan sendiri oleh Nurfadli lewat akun tahilalats di Instagram sejak 2014. Sebelumnya komik strip ini juga dipublikasikan line web toon. 51 Komik strip Tahilalats merupakan komik humor yang sering mengangkat isu-isu di kehidupan sehari-hari maupun yang sedang menjadi perbincangan. Terkadang, alur cerita juga tidak mudah ditebak dan mengejutkan para pembaca. Namun, tidak seperti komik lainnya, Tahilalats tidak memiliki karakter khusus yang menonjol seperti Si Juki atau komik lainnya. 52 Nurfadli Mursyid Nurfadli Mursyid yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada 19 Agustus 1993 ini mulai tertarik dengan komik strip di koran sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Nurfadli merupakan salah satu kreator yang sukses memanfaatkan media sosial dan internet sebagai wadah untuk mempopulerkan karyanya. Saat ini, jumlah pengikut instagram tahilalats telah mencapai 3,3 juta. 53 Komik Tahilalats Klik foto untuk memperbesar 54 - SELESAI - Sumber cuplikan komik Koleksi komik Henry Ismono, website